Minggu, 18 Januari 2009

Sisi Lain yang Sangat Mengagumkan

Profil Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad


Tulisan berikut ini bersumber dari yang sudah melalui beberapa perubahan dan pengembangan.


Mahmoud Ahmadinejad merupakan Presiden Iran saat ini dan juga merupakan salah satu pemimpin Arab yang paling disegani (selain alm. Saddam Hussein) oleh para pemimpin negara-negara barat. Namun, mungkin tidak banyak orang yang tahu betul bagaimana pribadi Beliau dan kehidupan sehari-harinya.

Berikut ini adalah cuplikan pertanyaan dalam wawancara yang dilakukan oleh TV Fox asal Amerika Serikat dengan Presiden Mahmoud Ahmadinejad tentang kehidupan pribadinya.

TV Fox : “Saat Anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang Anda katakan pada diri Anda?”

Presiden Mahmoud : “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya : ”Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran.”


Nah, berdasarkan cuplikan pertanyaan wawancara tersebut di atas, saya rasa kita semua sepakat bahwa Beliau merupakan sosok pemimpin harapan rakyat, yang betul-betul amanah dan berkomitmen untuk selalu melayani kepentingan bangsa dan rakyat yang dipimpinnya. Untuk mengenal lebih dekat dan akrab akan pribadi Presiden Mahmoud Ahmadinejad, maka berikut ini adalah gambaran pribadi Beliau yang pastinya akan membuat Anda kagum.

Ketika untuk pertama kalinya menduduki Istana Kepresidenan Iran yang sekaligus menjadi kantornya, setelah mengamati dan mengetahui bahwa ada banyak karpet yang bernilai tinggi di Istana tersebut, maka Beliau kemudian memutuskan untuk menggantinya dengan karpet-karpet biasa yang mudah dibersihkan. Kemudian menyumbangkan seluruh karpet yang bernilai tinggi itu ke Masjid-Masjid di Teheran.

Tidak hanya itu saja, setelah mengetahui bahwa di kantornya tersebut terdapat ruangan yang sangat besar, yang selama ini digunakan untuk menerima dan menjamu tamu-tamu negara atau tamu-tamu VIP (very important person) yang lain, maka Beliau memerintahkan bagian protokoler kepresidenan untuk menutup ruangan tersebut dan merubahnya dengan tata interior yang sederhana dengan dua kursi kayu yang juga sederhana dan tidak bernilai tinggi. Meskipun demikian, ruangan itu tetap terkesan elegan dan impresive untuk menjadi bagian Istana Presiden.




Dalam banyak kesempatan, Beliau meluangkan waktu untuk bertemu dan berdialog dengan para petugas kebersihan maupun dengan para petugas lainnya yang bekerja di kantor kepresidenan dan di rumahnya.

Saat pertama kali menjalankan tugasnya sebagai Presiden Iran, langkah pertama yang Beliau lakukan adalah mengumumkan jumlah harta kekayaan yang dimilikinya, meliputi mobil Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana yang terletak di sebuah daerah kumuh di Teheran yang diwariskan oleh ayahnya sekitar 40 tahun yang lalu, dan tabungannya di bank yang bersaldo minim, dimana satu-stunya sumber tabungan tersebut berasal dari uang gaji bulanannya.

Perlu diketahui bahwa Beliau tidak mengambil gajinya sebagai Presiden walau sebenarnya itu sudah menjadi haknya. Beliau beralasan bahwa semua kesejahteraan tersebut adalah milik bangsa Iran dan Beliau hanya bertugas untuk menjaganya.

Presiden Mahmoud juga menjadi dosen di sebuah universitas di Iran dengan gaji sebesar US$ 250. Sebagai tambahan informasi, Beliau masih bertempat tinggal di rumahnya. Hanya itulah harta yang dimilikinya sebagai seorang Presiden dari sebuah negara yang kaya akan minyak bumi serta negara yang penting dan strategis secara ekonomi, politik, dan pertahanan.

Selain mengumumkan harta kekayaannya, Beliau juga meminta para menterinya untuk datang menghadapnya. Maksudnya adalah untuk memberikan berbagai arahan kepada para menterinya itu. Arahan tersebut, antara lain mengajak para menterinya untuk tetap hidup sederhana dan semua harta kekayaan yang dimiliki oleh para menteri dan seluruh keluarganya akan selalu diawasi oleh negara. Sehingga, pada saat masa jabatan yang diemban oleh para menteri itu telah berakhir, maka mereka dapat meninggalkan kantornya dengan perasaan bangga dan dengan kepala tegak.



Salah satu hal yang membuat para staff kepresidenan Iran merasa kagum terhadap Presiden Mahmoud adalah karena setiap hari Beliau selalu membawa tas yang berisi sarapan berupa roti isi atau roti keju yang telah disiapkan oleh istrinya. Beliau pun memakannya dengan perasaan gembira. Beliau tidak terbiasa dan bahkan telah menghentikan kebiasaan memakan hidangan yang khusus dimasak oleh juru masak kepresidenan.

Berbeda dengan presiden dari negara-negara lain yang menggunakan pesawat kepresidenan, Presiden Mahmoud tidak menggunakan pesawat kepresidenan saat bepergian jauh. Beliau meminta staffnya untuk mengubah pesawat kepresidenan menjadi pesawat kargo, sehingga dapat menghemat pajak yang telah dibayarkan oleh masyarakat. Sedangkan untuk dirinya, Beliau lebih memilih untuk menggunakan pesawar terbang biasa dengan kelas ekonomi.

Terkait dengan hal tersebut di atas, Beliau sering mengadakan rapat dengan para menterinya untuk mendengarkan laporan mengenai sejauh mana langkah penghematan dan efisiensi yang sudah dilakukan. Beliau pun memangkas prosedur protokoler istana yang rumit, sehingga memungkinkan para menterinya untuk langsung masuk ke ruangannya tanpa ada hambatan saat akan melakukan konsultasi dengannya. Selain itu, Beliau juga menghentikan kebiasaan-kebiasaan, seperti upacara-upacara dengan karpet merah, sesi foto, publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai wilayah di negaranya.



Saat harus menginap di sebuah hotel, Beliau tidak meminta VVIP room (very very important persont), Beliau hanya meminta untuk diberikan kamar yang tidak terlalu besar tanpa tempat tidur yang empuk. Sebab, Beliau lebih suka tidur di atas lantai yang beralaskan karpet dan menggunakan selimut. Menurut Beliau, semua ini sama sekali tidak merendahkan posisinya sebagai Presiden Iran. Presiden Mahmoud kadang-kadang istirahat dan tidur di ruang tamu rumahnya setelah terlepas dari para pengawalnya yang selalu mengikuti ke manapun Beliau pergi. Menurut koran Wifaq, foto-foto yang diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media massa di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat.



Jika kebanyakan pemimpin di Indonesia mulai dari Bupati hingga Presiden selalu berada di shaf (barisan) paling depan ketika Sholat, baik yang diadakan di lapangan maupun di Masjid. Maka tidak demikian dengan Presiden Mahmoud, anda sendiri dapat melihat bahwa beliau tidak duduk di shaf paling depan.




Beliau adalah seorang Muslim yang selalu tepat waktu dalam menunaikan Sholat lima waktu. Bahkan, ketika mendengar Adzan berkumandang, Beliau langsung menunaikan Sholat di manapun Beliau berada walaupun hanya beralaskan karpet biasa.



Beliau juga tidak mau berjabat tangan dengan wanita yang bukan menjadi muhrimnya. Untuk menunjukkan rasa hormatnya, maka Beliau cukup menundukkan kepalanya.

Nah, setelah membaca tulisan di atas, saya rasa Anda pasti akan merasa kagum dan salut akan sisi lain kehidupan Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Aneh ya!!! Di jaman yang seperti ini, mana ada sih Presiden di dunia ini yang memiliki sikap seperti itu? Tapi ini sungguh nyata, Beliau adalah orangnya. Andai saja negara Indonesia memiliki Presiden seperti Beliau, pasti keterpurukan yang selama ini mengkiti bangsa Indonesia akan pergi.

Semoga saja, Pemilu 2009 mendatang, baik pemilu legislatif maupun pemilu Presiden dan wakil Presiden akan melahirkan para pemimpin seperti Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Ya Alloh, kabulkanlah permohonan ini. Amin. (Tholib)




1 komentar:

inung gunarba mengatakan...

mewarnai dunia dengan kata-kata... ayo posting boss Tholib qe3